Pages

Saturday, November 16, 2013

Journey To Paradise : Tarakan Exploration

Salam Petualang! Salam Untuk Para Penikmat Alam!

Saya rasa tahun 2013 ini adalah tahun yang mempunyai segudang kejutan untuk saya.
Karna pada tahun ini saya diberikan banyak kejutan berupa kesempatan untuk bertualang ke banyak tempat, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satunya adalah perjalanan menuju Timur Laut Pulau Kalimantan pada bulan November.
I called it "Journey To Paradise : Tarakan & Derawan Exploration"

Semua ini bermula dari sebuah ajakan sederhana dari seorang sahabat saya, Ikhsandana yang bahkan sudah cukup lama tidak saya jumpai.
"Ayo ke Derawan" kata Ikhsan.
Kalimat persuasif yang akhirnya sukses membuat saya setuju mengikuti petualangan ini.

Pada awalnya saya tidak tau sama sekali di mana letak derawan, ada apa saja di sana, bahkan bagaimana cara kita untuk sampai ke sana?
mungkin beberapa dari kita punya pertanyaan yang sama, silahkan temukan jawabannya di sini :

Letak Pulau Derawan
Letak Pulau Tarakan

Semua berawal dari sini...

Jumat Pagi, 01 November 2013, 02.00 WIB
Dini hari saya harus bersiap-siap untuk segera menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, ada dua jenis sarana transportasi umum yang bisa kita pilih untuk menuju kesana
  1. Bus Damri dengan tarif sekitar Rp 30.000
  2. Taksi dengan tarif sekitar Rp 150.000

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, 03.30 WIB
Saya tiba di Terminal 1C Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
dari sini saya menggunakan maskapai penerbangan Lion Air untuk mencapai Pulau Tarakan.
Dini hari seperti ini bandara sudah dipenuhi oleh antrian para penumpang yang ingin segera check-in, disarankan agar kita datang 90 menit sebelum jadwal penerbangan kita untuk menghindari terlambat check-in akibat antrian yang terlalu lama.

Bandara Internasional Juwata Tarakan, 09.00 WIT
Pertama kalinya saya berdiri di tanah Pulau Tarakan, pulau yang terkenal sebagai penghasil minyak pada jaman kolonial.
Jadwal saya untuk menyebrang ke Pulau Derawan masih esok hari, jadi hari ini saya putuskan untuk menginap di Pulau Tarakan dan juga menjelajahi keindahannya.
Dari Bandara Juwata kita bisa langsung menuju ke pusat kota (Grand Tarakan Mall) dengan beberapa transportasi umum.
  1. Taksi dengan harga sekitar Rp 50.000 - 65.000
  2. Ojek motor dengan harga sekitar Rp 25.000 - 35.000
  3. Angkutan kota (biasa disebut taksi juga) dengan harga sekitar Rp 15.000 - 25.000
Namun, kita harus berhati-hati jika ingin menggunakan angkutan kota walaupun harga yang ditawarkan lebih murah dari angkutan lain, pastikan ada penumpang lain yang naik bersama anda. Karna jika kita hanya sendirian maka angkutan kota tersebut akan menganggap bahwa mereka adalah taksi dan akan meminta biaya seperti tarif taksi pada umumnya yaitu berkisar Rp 50.000 - 65.000.

Setelah makan siang di dekat Tarakan Mall saya langsung mencari penginapan,
ada banyak penginapan yang bisa kita pilih dengan harga yang beragam pula.
penginapan paling murah yang saya temui memasang tarif Rp 70.000 dan penginapan paling mahal yang saya temui memasang tarif Rp 1.379.000 jadi kita bisa memilih sesuai dana yang kita punya.
lebih lengkapnya bisa kita temui di sini (Daftar Hotel-Hotel di Tarakan)

Karna perjalanan saya ke derawan pada esok hari harus melalui Pelabuhan Tengkayu 1,
maka saya memilih untuk bermalam di Hotel Asia yang letaknya sangat dekat dengan pelabuhan, tipe paling standard dengan fasilitas kamar mandi dalam, televisi dan AC, tarif yang berlaku saat itu Rp 135.000 / malam.

Tarakan, 11.00 WIT
Setelah menaruh semua barang, saya bersiap untuk Sholat Jum'at di tempat yang menjadi tujuan saya pertama tiba di pulau minyak ini,

Masjid Raya Tarakan "Baitul Izzah"
Masjid terbesar di pulau tarakan ini juga menjadi Islamic Center pulau ini. Letaknya di Kampung Empat, Tarakan Timur, sekitar 5 Km dari pusat kota.
Karna letaknya yang cukup jauh, saya pun memutuskan untuk menggunakan angkutan kota.
Setelah proses tawar-menawar dengan beberapa supir, saya mendapat tarif :
  1. Angkutan kota (biasa disebut taksi juga) dengan harga sekitar Rp 20.000 - 30.000
  2. Ojek dengan harga sekitar Rp 25.000
Masjid Baitul Izzah

Setelah menunaikan ibadah, saya melanjutkan kembali perjalanan saya menjelajahi Pulau Tarakan, dan destinasi yang ingin saya tuju selanjutnya adalah Pantai Amal.
Pantai yang terletak di pesisir Timur Pulau Tarakan ini terdiri dari dua lokasi,

Pantai Amal Lama
Pantai ini sangat sepi, dan di beberapa titik sedang dilakukan pembangunan tanggul pencegah abrasi pantai.
Di lokasi ini saya banyak menemukan perahu nelayan yang sedang bersandar di tepi pantai, serta beberapa rumah nelayan serta restoran yang juga menjual es kelapa muda segar.
Setelah beristirahat sejenak saya mencoba untuk menyusuri Pantai Amal Lama ke arah Utara, sebab beberapa penduduk bilang "jika menyusuri pantai ke arah utara adik bisa sampai di Pantai Amal Baru"

Pantai Amal Baru
Sedikit berbeda dengan pantai sebelumnya, pantai ini lebih ramai dihuni oleh penduduk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan dan petani rumput laut.
Sejauh mata memandang ke arah laut, kita dapat melihat jaring & keramba untuk rumput laut. Saya juga menemukan rumput laut yang sedang dijemur di pinggir pantai.
Beberapa orang juga terlihat sedang memancing di dermaga, dan beberapa keluarga sedang piknik bersama di pantai.
Beruntungnya saya karna air sedang surut saat tiba di Pantai Amal Lama & Pantai Amal baru, sehingga saya bisa menikmati lembutnya pasir putih di pantai tersebut.
Bila air sedang pasang kita hanya bisa bediri di dermaga tanpa bisa bermain di pantai yang berpasir.

Pesisir Timur Tarakan, 16.00 WIT
Setelah menikmati deburan ombak dan ikut membantu serta berbincang-bincang dengan penduduk di tempat budi daya rumput laut, saya memutuskan untuk segera kembali ke pusat kota.
Namun ketika diperjalanan pulang menuju kota, saya menemukantempat yang dipenuhi dengan bunga.

Taman Anggrek Tarakan
Tempat ini merupakan pusat budidaya tanaman anggrek di Pulau Tarakan.
Bunga anggrek yang memiliki beragam warna sukses memanjakan mata saya yang sudah kuyu.

Perjalanan saya lanjutkan sambil mencari hal-hal baru yang hanya bisa saya temukan di Kota Tarakan ini.
Beberapa hal yang menarik perhatian saya yaitu :
Jalur Sepeda
Tempat Sampah
Stadion Olah Raga

Jalan Jend. Sudirman, 18.00 WIT
Setelah sampai di penginapan saya segera membersihkan diri dan beribadah, karna setelah ini saya ingin mencoba beberapa kuliner malam yang dijual di sepanjang jalan kota ini.
Saya pun berjalan kaki sambil melihat beberapa tempat yang menjual beragam kuliner yang didominasi kuliner dari Tanah Jawa seperti nasi rawon, pecel lele, pecel ayam, soto madura, pecel madiun, nasi uduk, dan berbagai makanan lainnya.
Namun ada satu nama yang membuat saya penasaran, "NASI LALAP".
Saya mencoba menduga-duga bagaimana bentuk dari makanan yang diberi nasi lalap,
hingga akhirnya saya tiba di sebuah tempat makan yang mempunyai menu "Bandeng Tandu".
Tandu di sini adalah singkatan dari Tanpa Duri, dan saya juga melihat tulisan nasi lalap di sana. Karna tergiur oleh aroma yang begitu menggoda dari asap hasil pembakaran ikan bandeng.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya bandeng saya pun datang, bandeng yang digoreng garing dilengkapi dengan kremes gurih, beserta nasi dan sayuran mentah. Namun, saya jadi bertanya-tanya dalam hati dan segera saya ungkapkan.
"Bu, nasi lalap-nya yang mana ya?", tanya saya.
"Yang itu dik, nasi putih sama lalapan (sayuran mentah)", jawab sang Ibu penjual.
Seketika runtuh banyangan saya bahwa menu "Nasi Lalap" adalah makanan khas daerah Tarakan, ternyata menu tersebut hanya terdiri dari nasi putih dan lalapan saja.
Namun, aroma bandeng seketika membuat air liur saya kembali menetes dan saya langsung menyantap menu tersebut sampai ludes.

Sabtu Pagi, 02 November 2013, 05.45 WIT
Matahari bersinar cerah keluar dari ufuk Timur pada pagi ini.
"Semoga cuaca tetap cerah sampai sore hari", doa saya dalam hati.
Saya segera membersihkan diri dan packing.
Jam tangan sudah menunjuk 08.30 WIT, semua sudah selesai dipersiapkan, packing selesai, check-out dari hotel pun sudah usai,
selanjutnya saya segera menuju ke Pelabuhan Tengkayu 1 untuk bersiap-siap berangkat ke Pulau Derawan.




Tuesday, September 24, 2013

Jawa Timur Trip

Jumpa lagi dengan saya,
Kali ini saya akan berbagi cerita saat saya bertualang di 2 kota besar yang berada di Jawa Timur.